Sabtu, 30 Oktober 2010

Kepemimpinan kegiatan mahasiswa

Pemimipin adalah seseorang yang diberi kekuasaan untuk mempengaruhi perlaku orang lain. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota. Salah satu gambaran pemimpin yang efektif dapat dilihat dari segala tindakannya yang dilakukan secara konsisten dalam menghadapi persoalan organisasi. Seorang pemimpin organisasi dalam memberikan tugas juga harus dapat memahami fakta situasi yang sedang terjadi dan fakta anggota organisasi yang akan melaksanakan tugas.
Disebuah lembaga perguruan tinggi organisasi kemahasiswaan merupakan kelengkapan non struktural pada organisasi perguruan tinggi yang bersangkutan, adapun penyelenggaraannya memegang prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa yang pembinaanya tidak boleh lepas dari para dosen. Maka dalam hal ini mahasiswa yang bertindak sebagai pemimpin secara sadar telah menggunakan ataupun mempraktekkan beberapa gaya kepemimpinan yang ada karena kebanyakan mahasiswa yang berkecimpung dalam organisasi kemahasiswaan atau sejenisnya telah memperoleh berbagai macam latihan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Dari kegiatan latihan kepemimpinan ini diharapkan mereka kelak akan dapat menjadi pemimpin yang efektif bagi organisasinya saat ini maupun di masa datang. Namun pemimpin organisasi kemahasiswaan seringkali dihadapkan pada permasalahan-permasalahan munculnya kesalapahaman dan klik-klik antar anggota yang ada di dalam organisasi kemahasiswaan. Masalah ini timbul sebagai akibat adanya persaingan diantara mereka sendiri dalam mengaspirasikan kepentingan kelompoknya masing-masing. Tidak bisa disangkal bahwa di dalam organisasi kemahasiswaan selalu terdapat dua kelompok yang berbeda. Sehingga seorang pemimpin dituntut untuk dapat mengadopsi gaya kepemimpinan yang paling sesuai dalam menghadapi kelompok-kelompok yang bertentangan dalam mencapai kesinambungan dan keberhasilan oraganisasi yang mereka pimpin.
Gaya Instruksi : Pemimpin dengan gaya instruksi lebih menekankan pentingnya perintah, instruksi dan pengarahan. Pemimpin sangat tinggi orientasinya pada tugas dan sangat rendah hubungan dengan bawahan.
Gaya Konsultasi : Pemimpin dengan gaya konsultasi masih memberikan petunjuk dan pengarahan yang cukup besar. Walaupun demikian pemimpin tersebut memperhatikan hubungannya dengan bawahan.
Gaya Partisipatif : Pemimpin dengan gaya partisipatif lebih meningkatkan komunikasi dua arah. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Gaya Delegasi : Pemimpin dengan gaya delegasi lebih menekankan pentingnya memberikan tanggung jawab kepada bawahan. Pemimpin menganggap bahwa bawahan lebih mampu dan menguasai jika diberi kepercayaan dan tanggung jawab.
Organisasi kemahasiswaan adalah sebagai wadah kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 155 Tahun 1998. Organisasi kemahasiswaan ini berprinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa. Organisasi ini bertujuan menunjang proses pendidikan yaitu memberi pengalaman berorganisasi, mengembangkan minat dan bakat serta penalaran mahasiswa.
Organisasi kemahasiswaan di Universitas Indraprasta PGRI baik di tingkat Universitas maupun Fakultas. Di tingkat Universitas terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM yang ada meliputi Komunitas Mahasiswa Islam (KAMIL), Mahasiswa Pencinta Alam Refflesia, Media Kampus (MK) Komunitas Seni Teater (KOSTER) Persada Choir (Paduan Suara) Java Traditional Dancing, Studi Kajian Riset Mahasiswa (SKEMA), UKM olah Raga, dan sebaginya. Sedangkan ditingkat Fakultas ada Badan Eksekutif Tingkat Fakultas (BEMF) dan Unit-unit Mahasiswa Program Studi. 

Organisasi kegiatan mahasiswa

Pendahuluan
A. Arti Istilah Organisasi

1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, mahasiswa selalu dianggap sebagai sosok yang dapat berpikir kritis, realistis dan dialektis. Bahkan tak jarang sering radikal dan revolusioner (Ari Sulistyanto, 1994). Karena sebagai bagian dari generasi muda (pemuda), status kemahasiswaannya menyandang nilai lebih dari pemuda lainnya. Melalui kajian-kajian dan pemikiran-pemikiran yang metodis, mahasiswa diharapkan mampu menangkap, menganalisis, dan mensintesakan setiap perubahan-perubahan dan dinamika kehidupan yang terjadi dalam masyarakat. Baik itu menyangkut kehidupan politik, sosial, ekonomi, hak asasi maupun permasalahan-permasalahan lain yang mengharuskan mahasiswa untuk menyikapi dan menyuarakan pemikirannya.

Dan tentu saja, sikap dan suara mahasiswa tersebut memerlukan wadah sebagai penyalurnya. Yang diantaranya dapat berupa organisasi-organisasi kemahasiswaan yang cukup banyak tersedia di dalam maupun di luar kampus. Organisasi tersebut dapat berbentuk senat mahasiswa/badan eksekutif mahasiswa (BEM), badan perwakilan mahasiswa (BPM), unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM), himpunan mahasiswa jurusan/program studi, atau organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI, PMKRI, PMII dan sejenisnya. Kesemua organisasi tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda-beda dan dasar organisasi yang berlainan pula.

Tergantung mahasiswa sendiri untuk menyikapinya dan biasanya disesuaikan dengan latar belakang, minat dan bakat masing-masing. Mahasiswa yang aktif di organisasi-organisasi kemahasiswaan tersebut biasanya di sebut aktivis.

Walaupun pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak kontribusi mahasiswa, melalui organisasi kemahasiswaannya, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai disiplin ilmunya masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan akselerator dalam menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun politik.

Dalam sejarah pergerakan mahasiswa sebelum kemerdekaan sampai sekarang pun, melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan, mahasiswa telah mampu dan terbukti ikut andil menjadi motivator, mediator dan akselerator bagi perjuangan kemerdekaan sampai pada perjuangan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini.

Namun demikian, tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi' atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi, sehingga alangkah baiknya bila kita tengok sosok mahasiswa yang ada di kampus.

Daftar Pustaka : sipil.uns.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=88&Itemid=1

Perencanaan & tujuan hidup

Setiap orang pasti menpunyai sebuah rencana untuk tujuan hidup nya. Begitu pun saya dan mungkin di antara teman-teman juga mempunyai rencana untuk tujuan hidup kita di dunia ini.
Sebuah kehidupan tentu lah kita harus mempunyai tujuan untuk menentukan jalan hidup kita yang kemana akan kita arahkannya hidup ini. Karena apabila kita hidup ini tak mempunyai tujuan hidup maka sia-sialah kita hidup ini.
Sebagaimana tuhan selalu mempunyai rencana-rencana untuk menentukan garis kehidupan hamba-hambanya. Sebenernya sebagian besar apa yang telah kita capai dan kita nikmati dalam kehidupan ini adalah merupakan sebuah rencana-rencana yang telah tuhan berikan pada kita. Dan sebuah tujuan tentu kita haruslah mempunyai perencanaan terlebih dahulu yang sudah tersusun dalam hidup kita. Karena sebuah tujuan tanpa perencanaan maka sia-sia juga tujuan kita karena tidak pernah sampai ke tujuaan itu. Tujuan merupakan sebuah harapan dan mimpi kita yang besar yang harus kita ubah menjadi sebuah kenyataan dalam kehidupan kita ini. Nah dalam mencapai tujuan itu tentu kita harus mempunyai perencanaan, karena sebuah rencana merupakan susunan dari sebuah tujuan kehidupan kita yang sudah terorganisir. Jadi sebuah rencana sangatlah penting dalam mencapai tujuan hidup kita ini.
Dan dalam menyusun sebuah rencana tentu lah kita harus memikirkannya matang matang karena semua menetukan tercapai atau tidak nya tujuan hidup kita. Dan sebuah rencana juga menentukan di mulai nya langkah kehidupan kita.
Jadi apa yang kita dapatkan selama di dunia ini merupakan sebuah rencana kehidupan yang telah kita pikirkan jauh jauh hari.
Dan apa yang belum kita dapatkan di dunia ini maka dari sekarang buat dan pikirkan lah sebuah rencana untuk mencapai tujuan hidup kita yang belum kesampaian, ingat tujuan merupakan sebuah mimpi besar yang harus kita ubah menjadi sebuah kenyataan hidup kita.

penerapan manajemen dalam kehidupan mahasiswa

 PENDAHULUAN

Bagi seorang mahasiswa manajemen sangat berperan serta demi kelangsungan kehidupan kemahasiswaanya.Hal itu tampak , misal dalam memenejemen waktu : belajar , maen , maupun dalam kampus sekalipun.Apabila dalamkehidupan kemahasiswaan kita tidak dapat membagi dengan adil , mungkin waktu kita akan terbuang sia-sia tanpa tujuan yang jelas arahnya.

Seperti telah kita ketahui sebelumnya , manajemen yang bijak akan dapat menghasilkan kepuasan baik dalam segi hasil ataupun dalam segi waktu . Misal , sejak kelas 3 SMA , Herdi sudah berencana melanjutkan kuliah di Universitas GUNADARMA.Ia berencana mengambil D3 M.I. , Tentu dengan manajemen yang bagus , bijak , Andi dapat lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan juga . Tetapi sebaliknya jika manajemen tidak diterapkan dalam kehidupanya , mustahil hal itu dapat terjadi.
Berikut ini sediket penjelasan tenteng “penerapan mmanajemen dalam kehidupan mahasiswa :

 ISI

Penerapan manajemen yang ada pada kehidupan mahasiswa diantaranya :
A. Keterampilan manajemen waktu , merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang mahasiswa untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
B. Keterampilan manajemen perencanaan
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat merencanakan apa yang bisa menjadi motivasi untuk mencapai suatu masa depan atau tujuannya agar tidak salah jalan.
C. Keterampilan manajemen pengorganisasian
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat membagi setiap atau menjadwalkan kegiatan secara bijaksana .
D. Keterampilan manajemen pengarahan , keterampilan manajemen yang dilakukan mahasiswa dalam mengarahkan atau menempatkan sesuatu hal secara bijaksana .
Fungsi-fungsi manajemen dijelaskan dalam beberapa point di bawah, yaitu :


1. Louis Allen :
-Planning (merencanakan)
- Organizing (Menyusun)
- Leading (Memimpin)
- Controlling (Mengawasi/meneliti)
2. Harold Koontz dan Cyril O’Donnell :
- Planning (Perencanaan)
- Organizing (Pengorganisasian)
- Staffing (Penyusunan Pegawai)
- Directing (Pengarahan)
- Leading (Memimpin)
- Controlling (Pengendalian)
3. Luther Gulick :
-Planning (Perencanaan)
- Organizing (Pengorganisasian)
-Staffing (PenyusunanPegawai)
- Directing (Pengarahan)
- Coordinating (Pengkoordinasian)
-Reporting (Pembuatan laporan)
- Budgeting (Penganggaran)
4. George R. Terry :
- Planning (Perencanaan)
- Organizing (Pengorganisasian)
- Actuating (Pelaksanaan)
- Controlling (Pengendalian)

 KESIMPULAN

Dari ulasan diatas nampak jelas kehidupan mahasiswa sangat erat kaitanya dengan manajemen , jadi hdup tanpa manajemen bagi sayur tanpa garam. Nampaklah jelas bahwa manajemen sangatlah berpengaruh besar terhadap kehidupan mahasiswa, terutama jika berorganisasi. Bukan hanya berorganisasi, tapi dalm kehidupan sehari-hari pun segala jenis dan macam manajemen baik itu manajemen waktu, manajemen pengetahuan, dan lain-lain akan sangat bermanfaat bila diimplementasikan secara tepat pada sasarannya masing-masing.

Jumat, 08 Oktober 2010

Sejarah Perkembangan ILmu manajemen

 PENDAHULUAN

Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan manajer.
Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teorii
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran
pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap
ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen.
Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi) ilmu
manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran
sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan
manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen
yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi
sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber
daya manusia yang berada dalam organisasi.

 ISI

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.


 PENUTUP

Manajer dapat menggabugkan dan memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok atau pendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks dan pendekatan – pendekatan ini menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini dan di masa dating.

 Daftar Pustaka

www.google.com
www.library.usu.ac.id


HERDI SETIAWAN
NPM : 33110247
KELAS : 1DB15