Pemimipin adalah seseorang yang diberi kekuasaan untuk mempengaruhi perlaku orang lain. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota. Salah satu gambaran pemimpin yang efektif dapat dilihat dari segala tindakannya yang dilakukan secara konsisten dalam menghadapi persoalan organisasi. Seorang pemimpin organisasi dalam memberikan tugas juga harus dapat memahami fakta situasi yang sedang terjadi dan fakta anggota organisasi yang akan melaksanakan tugas.
Disebuah lembaga perguruan tinggi organisasi kemahasiswaan merupakan kelengkapan non struktural pada organisasi perguruan tinggi yang bersangkutan, adapun penyelenggaraannya memegang prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa yang pembinaanya tidak boleh lepas dari para dosen. Maka dalam hal ini mahasiswa yang bertindak sebagai pemimpin secara sadar telah menggunakan ataupun mempraktekkan beberapa gaya kepemimpinan yang ada karena kebanyakan mahasiswa yang berkecimpung dalam organisasi kemahasiswaan atau sejenisnya telah memperoleh berbagai macam latihan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Dari kegiatan latihan kepemimpinan ini diharapkan mereka kelak akan dapat menjadi pemimpin yang efektif bagi organisasinya saat ini maupun di masa datang. Namun pemimpin organisasi kemahasiswaan seringkali dihadapkan pada permasalahan-permasalahan munculnya kesalapahaman dan klik-klik antar anggota yang ada di dalam organisasi kemahasiswaan. Masalah ini timbul sebagai akibat adanya persaingan diantara mereka sendiri dalam mengaspirasikan kepentingan kelompoknya masing-masing. Tidak bisa disangkal bahwa di dalam organisasi kemahasiswaan selalu terdapat dua kelompok yang berbeda. Sehingga seorang pemimpin dituntut untuk dapat mengadopsi gaya kepemimpinan yang paling sesuai dalam menghadapi kelompok-kelompok yang bertentangan dalam mencapai kesinambungan dan keberhasilan oraganisasi yang mereka pimpin.
Gaya Instruksi : Pemimpin dengan gaya instruksi lebih menekankan pentingnya perintah, instruksi dan pengarahan. Pemimpin sangat tinggi orientasinya pada tugas dan sangat rendah hubungan dengan bawahan.
Gaya Konsultasi : Pemimpin dengan gaya konsultasi masih memberikan petunjuk dan pengarahan yang cukup besar. Walaupun demikian pemimpin tersebut memperhatikan hubungannya dengan bawahan.
Gaya Partisipatif : Pemimpin dengan gaya partisipatif lebih meningkatkan komunikasi dua arah. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Gaya Delegasi : Pemimpin dengan gaya delegasi lebih menekankan pentingnya memberikan tanggung jawab kepada bawahan. Pemimpin menganggap bahwa bawahan lebih mampu dan menguasai jika diberi kepercayaan dan tanggung jawab.
Organisasi kemahasiswaan adalah sebagai wadah kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 155 Tahun 1998. Organisasi kemahasiswaan ini berprinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa. Organisasi ini bertujuan menunjang proses pendidikan yaitu memberi pengalaman berorganisasi, mengembangkan minat dan bakat serta penalaran mahasiswa.
Organisasi kemahasiswaan di Universitas Indraprasta PGRI baik di tingkat Universitas maupun Fakultas. Di tingkat Universitas terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM yang ada meliputi Komunitas Mahasiswa Islam (KAMIL), Mahasiswa Pencinta Alam Refflesia, Media Kampus (MK) Komunitas Seni Teater (KOSTER) Persada Choir (Paduan Suara) Java Traditional Dancing, Studi Kajian Riset Mahasiswa (SKEMA), UKM olah Raga, dan sebaginya. Sedangkan ditingkat Fakultas ada Badan Eksekutif Tingkat Fakultas (BEMF) dan Unit-unit Mahasiswa Program Studi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar