Kamis, 06 Januari 2011

Rencana bidang SDM dan manajemen

Pengelolaan Pertahanan Negara senantiasa dihadapkan pada pemecahan persoalan sumber daya nasional, disatu sisi semakin terbatas dan cenderung semakin langka, namun disisi lain kebutuhan pemanfaatan semakin meningkat. Pada kondisi ini, diperlukan kemampuan untuk memprediksi berbagai kemungkinan di masa depan dan kearifan di dalam menentukan sasaran dan prioritas pembangunan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Departemen Pertahanan Marsda TNI Hernes Hutabarat, S.IP, ketika menutup Pendidikan dan Pelatihan Kursus Manajemen Perencanaan dan Penganggaran (Susjemen Rengar) Pertahanan Angkatan XXI TA. 2002, Kamis (20/6) di Pusjemen Badiklat Dephan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Susjemen Rengar Pertahanan berlangsung selama 12 minggu diikuti 34 peserta terdiri dari TNI-AD 30 orang, TNI-AU dua orang, Polri dua orang, dan PNS satu orang. 

Kabadiklat Dephan mengatakan, semua teori, petunjuk dan produk kebijakan Dephan dan TNI tentang perencanaan strategi maupun kerja praktek dan latihan agar para peserta mendapat bekal yang cukup dan menyeluruh, serta mempunyai visi, interpretasi, dan persepsi yang sama. Dengan demikian pengembangan kemampuan dalam pelaksanaan tugas di bidang perencanaan Dephan dan TNI, akan tumbuh dengan baik karena didukung kerangka pikir konseptual yang sama.

Marsda TNI Hernes Hutabarat, S.IP mengingatkan bahwa dalam mengemban fungsi, peran perwira baik selaku pemimpin, manajer dan administrator di kesatuannya, selalu kreatif dan inovatif, memiliki sikap kritis, berpandangan jauh ke depan, mampu mengantisipasi dinamika perubahan, yang pada gilirannya mampu memecahkan persoalan secara tepat, cepat dan benar dengan berpedoman pada aspek legal, tertib hukum, tertib administrasi dan tertib tindakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar